Pemakaian situs jejaring sosial Facebook yang dilakukan terus menerus akan mengakibatkan seseorang kurang produktif. Setidaknya, hal ini mengacu pada sebuah survey yang dilakukan oleh sebuah Universitas di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Dalam survey ini, Harrisburg University mencoba untuk memblokir akses menuju Facebook dan situs jejaring sosial lainnya seperti Twitter selama seminggu. Hasilnya? Para pelajar mengakui kadar stres mereka berkurang dan mereka juga lebih produktif. Survey ini mencatat, sebanyak 25% dari para pelajar melaporkan bahwa mereka lebih bisa berkonsentrasi di kelas dan 23% lainnya mengatakan bahwa kegiatan perkuliahan seperti seminar lebih menarik perhatian mereka.
Facebook dan Twitter memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak muda. Masih menurut survey tersebut, sebanyak 40% dari para pelajar mengaku menghabiskan waktu antara 11-20 jam per hari untuk berkutat dengan media sosial.Dalam survey ini, Harrisburg University mencoba untuk memblokir akses menuju Facebook dan situs jejaring sosial lainnya seperti Twitter selama seminggu. Hasilnya? Para pelajar mengakui kadar stres mereka berkurang dan mereka juga lebih produktif. Survey ini mencatat, sebanyak 25% dari para pelajar melaporkan bahwa mereka lebih bisa berkonsentrasi di kelas dan 23% lainnya mengatakan bahwa kegiatan perkuliahan seperti seminar lebih menarik perhatian mereka.
Setelah dilakukan percobaan menutup akses selama seminggu untuk mengetahui dampaknya pada para pelajar dan fakultas, sepertiga pelajar melaporkan mereka malah jauh dari kata stres. Bahkan salah satu dari mereka mengatakan, ia merasa sedang berlibur selama seminggu sebab ia tak harus mengecek message secara rutin.
Hal positif lain yang bisa dipetik dari pemblokiran ini ialah mereka menyadari bahwa komunikasi tatap muka lebih bernilai dibanding komunikasi via elektronik. Hal tersebut dibuktikan oleh sejumlah profesor yang mengatakan bahwa murid-murid mereka lebih cepat mengerti konsep mengenai biological saat dijelaskan lewat percakapan, dibanding lewat sosial media.
Hasil dari survey tersebut menggarisbawahi bahwa gaya hidup yang lebih produktif dan sehat terbukti dialami oleh para pelajar selama masa pemblokiran. Sekitar 6% dari mereka melaporkan bahwa aktivitas makan mereka lebih baik dan teratur dan mereka juga jadi lebih rajin berolahraga. Sebanyak 21% lainnya pun mengganti waktu yang biasanya dipakai untuk Facebook-an dengan aktivitas yang lebih bermanfaat yakni mengerjakan pekerjaan rumah. Kegiatan lain yang dijalankan sebagai pengganti Facebook ialah dengan membaca berita secara online. Sebanyak 10% dari mereka melakukan hal tersebut.
Sumber: Reuters
http://ictwatch.com/internetsehat/2010/12/21/tanpa-facebook-kadar-stres-berkurang-lebih-produktif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar